E-LEARNING
MATRIKULASI EPIDEMIOLOGI DASAR
SELAMAT
DATANG DI E-LEARNING MATRIKULASI EPIDEMIOLOGI DASAR
Anda yang mengikuti E-learning pertemuan periode tgl 17 Oktober 2016 ini WAJIB mengisi absensi pada kolom komentar dengan menuliskan nama saudara dan pernyataan hadir.
Rana Rahmatia
BalasHapusNPM 16410053P
Hadir
Eka Surabina Tarigan
BalasHapusNPM 16410065P
Hadir pak..
ANDRI SAPUTRA
BalasHapusNPM 16410027P
Hadir
Eka Surabina Tarigan
BalasHapusNPM 16410065P
Kabupaten Mesuji dengan jumlah penduduk 208196 jiwa dilengkapi dengan fasilitas pelayanan kesehatan sebanyak 12 Puskesmas yang tersebar di 105 Desa. Penyakit Tubercolusis merupakan salah satu penyakit menular dengan angka kejadian di tahun 2014 sebanyak 124 jiwa dan terjadi peningkatan di tahun 2015 sebanyak 147 jiwa. Angka tersebut tersebar di 12 puskesmas dengan komposisi angka kejadian tertinggi yakni Puskesmas Simpang Pematang.
Puskesmas Simpang Pematang dengan jumlah penduduk 24891 jiwa dan luas wilayah yang dihuni dengan jumlah rumah 6667 unit. Masalah yang timbul sejalan laju peningkatan angka pertumbuhan TB di Kabupaten Mesuji yakni kapasitas tenaga kesehatan terlatih program masih kurang, kompetensi petugas kesehatan belum standarisasi dengan baik, anggaran pembiayaan untuk operasional masih kurang, cenderung sebagian besar untuk penguatan manajemen serta upaya kuratif. Masih rendahnya kasus penemuan TB BTA positif, dan kasus TB resisten OAT sudah mulai muncul dan ditemukan masyarakat masih berstigma negatif terhadap penyakit TB juga rendahnya pemahaman tentang penyakit menular pada masyarakat. Serta peran aktif masyarakat belum dioptimalkan.
Tantangan yang di hadapi pengelola program tingkat Puskesmas hingga Kabupaten ialah bisa memberikan pelatihan untuk seluruh petugas Fasyankes khususnya petugas TB,diantaranya dokter dan petugas laboratorium. Meningkatkan kompetensi pengetahuan program TB, memberikan pemahaman tentang bahaya penyakit TB sehingga penjabat yang berwenang dapat menggangarkan pembiayaan dalam perlakuan preventif dlam program kesehatan khususnya program TB, meningkatkan kasus temuan TB, dan kasus resisten OAT, menghilangkan stigma di masyarakat tentang penyakit TB serta mengoptimalkan peran masyarakat.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Devie Adriana Indhasyari
BalasHapusNPM : 16 410 035P
KONVERSI Tahun 2016-2017
Hadir
NAMA: BELLA NITIA PELGA
BalasHapusNPM: 16410031P
Hadir
ERNI MURTIANINGSIH
BalasHapusNPM 16410040P
HADIR
RISMALA DEWI
BalasHapusNPM.16410056P
HADIR
Eka Surabina Tarigan
BalasHapusNPM : 16410065P
Kabupaten Mesuji dengan jumlah penduduk 208196 jiwa dilengkapi dengan fasilitas pelayanan kesehatan sebanyak 12 Puskesmas yang tersebar di 105 Desa. Penyakit Tubercolusis merupakan salah satu penyakit menular dengan angka kejadian di tahun 2014 sebanyak 124 jiwa dan terjadi peningkatan di tahun 2015 sebanyak 147 jiwa. Angka tersebut tersebar di 12 puskesmas dengan komposisi angka kejadian tertinggi yakni Puskesmas Simpang Pematang.
Puskesmas Simpang Pematang dengan jumlah penduduk 24891 jiwa dan luas wilayah yang dihuni dengan jumlah rumah 6667 unit. Tingginya angka kejadian penyakit TB di wilayah ini di pengaruhi beberapa faktor diantaranya keaktifan petugas pengelola program TB Puskesmas juga faktor ekonomi dan kepadatan penduduk di wilayah Simpang Pematang.Masalah yang timbul sejalan laju peningkatan angka pertumbuhan TB di Kabupaten Mesuji yakni kapasitas tenaga kesehatan terlatih program masih kurang, kompetensi petugas kesehatan belum standarisasi dengan baik, anggaran pembiayaan untuk operasional masih kurang, cenderung sebagian besar untuk penguatan manajemen serta upaya kuratif. Masih rendahnya kasus penemuan TB BTA positif, dan kasus TB resisten OAT sudah mulai muncul dan ditemukan masyarakat masih berstigma negatif terhadap penyakit TB juga rendahnya pemahaman tentang penyakit menular pada masyarakat. Serta peran aktif masyarakat belum dioptimalkan.
Tantangan yang di hadapi pengelola program tingkat Puskesmas hingga Kabupaten ialah bisa memberikan pelatihan untuk seluruh petugas Fasyankes khususnya petugas TB,diantaranya dokter dan petugas laboratorium. Meningkatkan kompetensi pengetahuan program TB, memberikan pemahaman tentang bahaya penyakit TB sehingga penjabat yang berwenang dapat menggangarkan pembiayaan dalam perlakuan preventif dlam program kesehatan khususnya program TB, meningkatkan kasus temuan TB, dan kasus resisten OAT, menghilangkan stigma di masyarakat tentang penyakit TB serta mengoptimalkan peran masyarakat.
Renny Bertilia
BalasHapusNPM 16410074P
Hadir
Renny Bertilia
BalasHapusNPM 16410074P
Hadir
ARYANTI
BalasHapusNPM: 16410029P
Hadir pak
Atika sari
BalasHapusNPM.16410072
HADIR pak
Atika Sari
BalasHapusNPM.16410072P
Hadir pak
FUAD HIDAYAD
BalasHapusNPM :16410073
HADIR
FUAD HIDAYAD
BalasHapusNPM :16410073
HADIR
Muhammad Ramdani
BalasHapusNPM: 16410048P
HADIR
Yunita fitriani
BalasHapusNPM:16410064P
Hadir pak
Fricilia Janeva
BalasHapusNPM 16410041P
Hadir
LAELA FITRIANIH
BalasHapusNPM. 16410044P
HADIR PAK
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusCindy silvana
BalasHapusNPM:16410068P
Hadip pak...
M yulian khadafi
BalasHapusNpm : 16410047
Hadir pak....
RINI AFRITA
BalasHapusNPM. 16410054P
HADIR
RISMALA DEWI
BalasHapusNPM.16410056P
Puskesmas Kota Dalam merupakan Puskesmas yang ada di kecamatan Way Lima kabupaten pesawaran dengan jumlah penduduk 31474,
Penyakit TB atau Tubercolosis merupakan penyakir menular, dengan jumlah penderita pada Tahun 2015 sebnyak 20 orang, dan pada Tahun 2016 ada 12 Pasien hal ini ada penurunan.
Penyakit TB ini tentu nya perlu pelayanan khusus hal ini di dukung dengan tenaga yang sudah terlatih,
Untuk menurun kan angka kesakitan petugas TB perlu ada nya kerjasama dengan kader TB yang tersebar di setiap Desa untuk menjaring masyarakat yang di nyatakan suspek TB.
Kendala yang dihadapi petugas TB di puskesmas Kota Dalam yaitu kurang nya waktu untuk Pendampingan Minum obat terhadap Pasien TB.
Sigit Purbowo
BalasHapus16410061P
Hadir
TRIZA OKTARINA
BalasHapusNPM. 16410075P
HADIR
AGUNG DICKY SEPTENDRY
BalasHapusNPM: 16410026P
HADIR
RISVANARIAH
BalasHapusNPM : 16410057P
HADIR
Depi Pebriyanti
BalasHapusNPM.16410033P
HADIR
Depi Pebriyanti
BalasHapusNPM.16410033P
HADIR
TAUFIK RIDO
BalasHapusNPM : 16410076P
HADIR
Sulistri Atmasari
BalasHapusNPM : 16410062P
Hadir
PARADISYA REVIALDAFIA
BalasHapusNPM: 16410051P
HADIR
Puskesmas Susunan Baru merupakan salah satu Puskesmas yang ada dikota Bandar lampung dengan jumlah penduduk 16420 jiwa.
BalasHapusPenyakit TB merupakan penyakit menular yang jumlah kasusnya masih saja terdapat diwilayah kerja puskesmas..tercatat, sekurang -kurangnya terdapat 2 kasus TB setiap bulannya dengan BTA positif. Pada Tahun 2016 bulan oktober..
Penyakit TB ini memerlukan pelayanan khusus yang di dukung dengan tenaga yang terlatih.
Untuk menurun kan angka kesakitan petugas TB perlu ada nya kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor serta kader kesehatan yang terdapat di wilayah kerja puskesmas Susunan Baru guna menjaring masyarakat dengan suspek TB.
Dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan penyakit TB..terdapat beberapa kendala yakni..masih terdapatnya kontak tb yang malas untuk memeriksakannya ke fasilitas pelayanan kesehatan primer, masih terdapat kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang bahaya dari dampak yang ditimbulkan dri penyakit TB ini, sehingga keluarga penderita juga berisiko untuk tertular penyakit TB ini.
Keriyati
BalasHapusNPM : 16410043P
Hadir
Untuk menekan tingginya angka kasus DBD di wilayah kerja maka di setiap Triwulan dilakukan survey kegiatan Pemeriksaan Jentik Berkala sehingga akan di dapat Angka Bebas Jentik.Penyakit DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty dengan masa inkubasi 3 - 15 hari.
Adapun tujuan kegiatan pemeriksaan jentik berkala untuk mendapatkan gambaran/pemetaan daerah/lokasi yang ada jentiknya sehingga bisa dilakukan usaha penekanan melalui upaya penyuluhan2 ,PSN (Pemberantasan Sarang nyamuk),3M ,dan abatisasi.Adapun pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh petugas kesehatan dibantu oleh kader kesehatan.Biasanya jumlah jentik nyamuk akan meningkat seiring dengan datangnya musim penghujan.Karena nyamuk Aedes Aegepty tempat perkembangbiakannya di tempat-tempat/wadah penampungan air bersih seperti di bak mandi,tempat2 penampungan air yang tidak tertutup,ban bekas , wadah plastik/botol bekas yang terisi air hujan dll.
Untuk mengetahui jumlah rumah yang ada jentiknya pada TW III th 2016 /1000 penduduk dilakukan survey dengan menggunakan sampel.
Di setiap kelurahan diambil sampel sebanyak 100 rumah x 2 kelurahan menjadi 200 sampel rumah.
Jumlah rumah seluruhnya ada 2795 rumah.
Untuk distribusinya meliputi Nama-nama KK (Kepala Keluarga)yang akan diperiksa,Alamat/lokasi tempat tinggal,Hasil Pemeriksaan Jentik (ada /tidaknya jentik),Tempat ditemukan Jentik dan Waktu pelaksanaan kegiatan.
Dari hasil survey yang didapat dari 200 rumah yang diperiksa ada 12 rumah yang ditemukan jentik.
Jika dihitungnya per 1000 penduduk maka akan didapat 60 rumah yang ada jentiknya.
Demikianlah deskripsi permasalahan kesehatan penyakit menular dan kajiannya secara epidemiologi deskriptifnya.Terimakasih.
Dwi Kartini
BalasHapus16410037P
Hadir
ARI HIDAYAT
BalasHapusNPM. 16410028P
HADIR
Lusia Adriani Eliska
BalasHapus16410046P
Hadir pak
Puskesmas gunung sugiharto,lamteng dengan jumlah penduduk 41221,
BalasHapusPenyakit TB atau Tubercolosis merupakan penyakir menular, dengan jumlah penderita pada Tahun 2015 sebnyak 20 orang, dan pada Tahun 2016 ada 12 Pasien hal ini ada penurunan.
Penyakit TB ini tentu nya perlu pelayanan khusus hal ini di dukung dengan tenaga yang sudah terlatih,
Untuk menurun kan angka kesakitan petugas TB perlu ada nya kerjasama dengan kader TB yang tersebar di setiap Desa untuk menjaring masyarakat yang di nyatakan suspek TB.
Kendala yang dihadapi petugas TB di puskesmas gunung sugih yaitu kurang nya waktu untuk Pendampingan Minum obat terhadap Pasien TB.
Atika sari
BalasHapusNmp.16410072p
Puskesmas gunung sugihar,lamteng dengan jumlah penduduk 41221,
Penyakit TB atau Tubercolosis merupakan penyakir menular, dengan jumlah penderita pada Tahun 2015 sebnyak 20 orang, dan pada Tahun 2016 ada 12 Pasien hal ini ada penurunan.
Penyakit TB ini tentu nya perlu pelayanan khusus hal ini di dukung dengan tenaga yang sudah terlatih,
Untuk menurun kan angka kesakitan petugas TB perlu ada nya kerjasama dengan kader TB yang tersebar di setiap Desa untuk menjaring masyarakat yang di nyatakan suspek TB.
Kendala yang dihadapi petugas TB di puskesmas gunung sugih yaitu kurang nya waktu untuk Pendampingan Minum obat terhadap Pasien TB.
Yeni amira sari
BalasHapus16410063p
Hadir..
Atika sari
BalasHapusNmp.16410072p
Puskesmas gunung sugihar,lamteng dengan jumlah penduduk 41221,
Penyakit TB atau Tubercolosis merupakan penyakir menular, dengan jumlah penderita pada Tahun 2015 sebnyak 20 orang, dan pada Tahun 2016 ada 12 Pasien hal ini ada penurunan.
Penyakit TB ini tentu nya perlu pelayanan khusus hal ini di dukung dengan tenaga yang sudah terlatih,
Untuk menurun kan angka kesakitan petugas TB perlu ada nya kerjasama dengan kader TB yang tersebar di setiap Desa untuk menjaring masyarakat yang di nyatakan suspek TB.
Kendala yang dihadapi petugas TB di puskesmas gunung sugih yaitu kurang nya waktu untuk Pendampingan Minum obat terhadap Pasien TB.
Distribusi dan Frekuensi Cacar Air
BalasHapusBerdasarkan distribusi dan frekuensi cacar air dibagi tiga yakni menurut orang, menurut tempat, dan menurut waktu.
1) Menurut Orang
Pada umumnya penyakit ini lebih banyak menyerang anak-anak usia 2-8 tahun. Di wilayah kerja saya dengan jumlah penduduk 2130 jiwa penyakit menular seperti cacar air ada 10 anak kecil di bulan januari-september 2016.
2) Menurut Tempat
Berdasarkan tempat penyakit cacar air dapat terjadi dimana saja baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan.
3) Menurut Waktu
Berdasarkan waktu cacar air menurut data Dinas Kesehatan Kab.Lampung utara menyebutkan, selama periode Januari hingga November 2014, sedikitnya 541 warga terkena penyakit cacar air. Kepala Bidang pemberantasan penyakit menular dan penyehatan Lingkungan Dinkes mengatakan terdapat lebih dari lima ratus penderita, akan tetapi jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2013. Data Dinkes 2013 mencatat jumlah penderita cacar air sebanyak 736 orang.
Berdasrkan data tersebut dapat dilihat bahwa cacar air tidak memiliki waktu yang tetap kapan perkembangan ataupun kapan melonjaknya penderita cacar air karena cacar air dapat terjadi pada waktu kapan saja baik musim kemarau maupun hujan.
ARYANTI
BalasHapusNPM:16410029P
RSUAM merupakan Rumah sakit rujukan yang dapat menangani pasien dari berbagai macam kasus penyakit. Namun dalam bahasan ini penulis hanya mengambil data di bagian poliklinik paru saja.
Poliklinik Paru RSUAM, menangani pasien yang berkenaan dengan penyakit paru-paru seperti: Asma, Bronkitis, ca.paru dan TB paru. Selanjutnya penulis mengambil sampel data pasien yang terkena penyakit TB paru yang BTA (+) ataupun BTA (-).
Menurut data di Poliklinik paru RSUAM, dalam satu tahun frekwensi pasien yg berobat berjumlah 6240 orang, sementara untuk yg terindikasi kena penyakit TB paru BTA (+) atau BTA (-) berjumlah 936 pasien dalam setahun. Dengan demikian kalau diprosentasekan maka dari 6240 pasien terdapat 15% penangan kasus penyakit TB Paru dalam satu tahun. Dengan rincian sbb:
936
______ x 100% = 15%
6240
Menurut data yang ada penyakit TB paru ini banyak diderita oleh pasien laki-laki, hal ini disebabkan oleh gaya hidup seperti kebiasaan merokok, alkohol dll.
Sementara itu, sebaran tempat berkembang penyakit dimaksud di dominasi di wilayah perkotaan dan dari pekerja-pekerja pabrik, selain itu dari itu juga berasal dari pasien rujukan dari berbagai wilayah di Lampung.
Dalam penanganan pasien penyakit TB Paru ini dilakukan dengan cara pengobatan TB Paru +_ 6 bulan dengan rawat jalan. Setelah selesai pengobatan 6 bulan, maka dilakukan rontgen kembali, apakah sudah sembuh atau perlu pengobatan lanjutan 3 bulan lagi atau tidak.
Rr.septy marwatiningsih
BalasHapusNpm 16410059P
Hadir pak
ARYANTI
BalasHapusNPM:16410029P
RSUAM merupakan Rumah sakit rujukan yang dapat menangani pasien dari berbagai macam kasus penyakit. Namun dalam bahasan ini penulis hanya mengambil data di bagian poliklinik paru saja.
Poliklinik Paru RSUAM, menangani pasien yang berkenaan dengan penyakit paru-paru seperti: Asma, Bronkitis, ca.paru dan TB paru. Selanjutnya penulis mengambil sampel data pasien yang terkena penyakit TB paru yang BTA (+) ataupun BTA (-).
Menurut data di Poliklinik paru RSUAM, dalam satu tahun frekwensi pasien yg berobat berjumlah 6240 orang, sementara untuk yg terindikasi kena penyakit TB paru BTA (+) atau BTA (-) berjumlah 936 pasien dalam setahun. Dengan demikian kalau diprosentasekan maka dari 6240 pasien terdapat 15% penangan kasus penyakit TB Paru dalam satu tahun. Dengan rincian sbb:
936
______ x 100% = 15%
6240
Menurut data yang ada penyakit TB paru ini banyak diderita oleh pasien laki-laki, hal ini disebabkan oleh gaya hidup seperti kebiasaan merokok, alkohol dll.
Sementara itu, sebaran tempat berkembang penyakit dimaksud di dominasi di wilayah perkotaan dan dari pekerja-pekerja pabrik, selain itu dari itu juga berasal dari pasien rujukan dari berbagai wilayah di Lampung.
Dalam penanganan pasien penyakit TB Paru ini dilakukan dengan cara pengobatan TB Paru +_ 6 bulan dengan rawat jalan. Setelah selesai pengobatan 6 bulan, maka dilakukan rontgen kembali, apakah sudah sembuh atau perlu pengobatan lanjutan 3 bulan lagi atau tidak.
Di wilayah kerja kami, yaitu puskesmas purwosari kota metro, terdapat 4 pondok Pesantren. Dimana di pernah terjadi peningkatan kasus penyakit menular dari pondok pesantren tersebut. Salah satu pondok pesantren yang pernah terjadi kasus penyakit menular adalah pondok pesantren almuhsin putri, dimana terjadi peningkatan kasus penyakit diare di bulan agustus 2016.
BalasHapusPondok Pesantern al Muhsin Putri berada di RW.03 Kelurahan Purwoasri, kecamatan Metro Utara kota metro, dengan Jumlah santri yang ada yaitu :
1. Madrasah TSanawiyah (MTS) sebanyak 215 santri
2. Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 245 santri.
Dimana terjadi 11 kasus diare, dengan rentan usia santri putri yang ada 14-16 tahun, yang di hawatirkan bisa menjadi kasus KLB. Akhirnya saya melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) kasus diare dan mengambil sampel air minum dari dapur ponpes dan sarana air bersih yang ada.
Dari hasil pemeriksaan sampel air di atas, di dapati positif mengandung bakteri e.coli. Diperkirakan pipa air minum yang ada sudah kotor dan harus di ganti. Sedangkan filter yang ada pada pengolahan air minum sudah di ganti. Di tambah juga dengan perilaku santri ada yang belum sehat.
LAELA FITRIANIH
BalasHapusNPM. 16410044P
HADIR PAK...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPenyakit DBD kini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak negara tropis Asia Tenggara khususnya di Indonesia.Penyakit ini termasuk ke dalam sepuluh penyebab perawatan di rumah sakit dan kematian pada anak-anak. Hampir seluruh Provinsi yang ada di Indonesia mengalami peningkatan angka kejadian demam berdarah tiap tahunnya. Sebagai contoh di Provinsi Lampung angka kejadian Demam Berdarah pada bulan Januari tahun 2015 mencapai 277 kasus, yang dibandingkan kejadian kasus yang sama tahun 2014 yaitu 227 kasus. Dari 277 kasus DBD tersebut, tercatat sebanyak 7 orang meninggal dunia akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu. Berdasarkan pantauan Diskes dalam 5 tahun terakhir setiap awal tahun merupakan puncak kasus DBD di Provinsi Lampung yang merupakan daerah endemis DBD, hal ini disebabkan bulan Januari merupakan puncak musim penghujan.
BalasHapusBerdasarkan data Diskes Provinsi Lampung, dari 9 Kabupaten tercatat kasus DBD yang terjadi di Lampung Utara sebanyak 27 Kasus, 2 meninggal dunia. Bandar Lampung 57 kasus, 3 meninggal dunia. Lampung Tengah 7 kasus, Tulang Bawang 3 kasus. Tanggamus 14 kasus, 1 meninggal dunia. Metro 134 kasus, 1 meninggal dunia. Waykanan 6 kasus, Pringsewu 15 kasus dan Pesisir Barat 6 kasus.
Putu Suastike
BalasHapusNPM. 16410052 P
HADIR PAK...
Nama: yana riana
BalasHapusNpm: 16410070.p
Hadir
Sigit Purbowo
BalasHapus16410061P
Hadir
Ayu Nuryatama
BalasHapusNPM. 16410030P
Hadir
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPrevalensi kasus DBD pada bulan Januari s/d Desember Tahun 2015 di Kabupaten Pringsewu adalah sebanyak 481 kasus dari 386.891 penduduk ( 0,12%) Frekuensi dan penyebaran masalah DBD bervariasi menurut karateristik orang, tempat dan waktu
BalasHapus1) Orang
Menurut rekapitulasi data laporan P2 DBD Kabupaten Pringsewu Tahun 2015 yang tersebar di 11 wilayah puskesmas, angka DBD tertinggi terdapat pada puskesmas Pardasuka yaitu sebanyak 116 kasus, 53 kasus terjadi pada laki-laki dan 63 kasus terjadi pada perempuan dan 2 diantaranya meninggal dunia. Kasus DBD tersebut paling banyak menjangkit pada usia 15-44 tahun, dimana pada usia ini orang kurang peka dan menganggap remeh demamnya adalah demam biasa, berbeda dengan anak-anak yang umumnya lebih diwaspadai oleh orang tuanya apabila timbul gejala demam. Pardasuka juga memiliki jumlah penduduk yang padat dimana semakin padat penduduk maka nyamuk akan semakin mudah menyebarkan virus dari satu rumah ke rumah lainnya.
2) Tempat
Kebersihan lingkungan/tempat tinggal menjadi faktor adanya nyamuk DBD, akibat pengetahuan masyarakat yang kurang maka banyak air menggenang setelah hujan dan rumah yang tidak pernah dibersihkan akibat sibuk berkebun seharian.
3) Waktu
Dilihat dari waktunya, sebanyak hampir 50% DBD mengalami peningkatan pada bulan November dan Desember 2015 dimana terjadinya musim penghujan yang mengakibatkan nyamuk mudah berkembang biak dan didukung faktor kebersihan yang kurang.
Dari pola di atas dapat diantisipasi saat musim penghujan datang agar rajin membersihkan lingkungan dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang DBD sebagai pencegahan.
Di lingkungan tempat sya bekerja di Instalasi Radiologi Rsud Kota Agung permaslahan kesehatan masyarakat pnyakit menular yg paling bnyak sya temui yaitu penyakit tuberkulosis (TBC). Dari data yg ada di Instalasi tempat sy bkerja dengan pasien dari bulan Januari-September 2016 sebanyak kira-kira 369 pasien dimana pnyakit yg paling sering sya jumpai yaitu TBC dan terbanyak terjadi pada bulan Juli-Agustus sbanyak 100 kasus.
BalasHapusTBC adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Penyebab Penyakit Tuberculosis adalah bakteri microbacterium tuberculosa yang berbentuk batang / tongkat sangat kecil. selain karena bakteri sebagai penyebab utama, faktor lingkungan yang lembab, kurangnya sinar matahari pada suatu ruang, dan kurangnya sirkulasi udara juga sangat berperan dalam penyebaran bakteri mikrobakterium tuberkulosa ini sehingga sangat mudah menjangkiti bagi orang yang hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat. Oleh krna itu kita prlu mlakukan case control dgn cara Mengurangi kontak dengan penderita penyakit TBC aktif,Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak), dan Rontgen dada (thorax photo).
Jadi kesimpulannya menurut saya penyebaran TBC di Provinsi Lampung msih menjadi pnyakit yg paling sering kita jumpai antara lain di Kab. Mesuji,Pesawaran dan di Kota Agung itu sendiri. Oleh karena itu masyrakat perlu Meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit TBC dan kepada tenaga kesehatan untuk gencar melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit-penyakit yang berbahaya salah satunya TBC agar tingkat pengetahuan masyarakat tentang bahaya penyakit bisa lebih baik dan meminimalisir angka kejadian TBC.
Terima Kasih
ERNI MURTIANINGSIH
BalasHapusNPM 16410040P
VIRUS ZIKA
Berkembangnya penyebaran virus Zika belakangan ini, membuat beberapa Negara harus segera mengantisipasinya, termasuk Indonesia. Sebagaimana diketahui, Organisasi Kesehatan Global (WHO) sebelumnya menyatakan, virus Zika diduga kuat menyebabkan lonjakan jumlah bayi cacat di Amerika Selatan, sebagai kondisi darurat kesehatan internasional. Sebagai Negara yang perlintasan antar warga Internasionalnya cukup tinggi, Indonesia rentan dengan penyebaran virus Zika.
WHO menyebutkan, lonjakan dalam kasus microchepaly, suatu kondisi buruk saat bayi dilahirkan dengan otak dan kepala kecil, kemungkinan dikarenakan virus Zika yang ditularkan melalui nyamuk. Kondisi ini dianggap sebagai situasi darurat kesehatan internasional. WHO juga mendapat tekanan untuk Genjah mengatasi Zika setelah sebelumnya mengakui telat merespons terhadap virus Ebola yang menjangkiti sebagian wilayah Afrika Barat.
Virus Zika hampir mirip dengan virus Dengue sehingga adanya infeksi ini sering kali tidak terdeteksi karena umumnya gejalanya ringan. Ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti seperti DBD. Infeksi virus zika dihubungkan dengan bayi berkepala kecil (mikrosefali). Ibu hamil yang terinfeksi bisa melahirkan bayi dengan kelainan kepala. Infeksi sering tidak terdeteksi karena gejalanya ringan.
Kemenkes RI meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan virus ini masuk ke Indonesia, mengingat Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Panjang yang merupakan salah satu UPT yang bertanggung jawab langsung pada Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dimana salah satu tupoksi KKP sehubungan dengan kekarantinaan kesehatan adalah cegah tangkal penyakit dipintu masuk negara,penyakit menular potensial dan segala sesuatu yang masuk dalam PHEIC antar daerah, antar pulau dan antar negara.
KKP Panjang memiliki arus lalu-lintas Internasional yang cukup tinggi melalui pelabuhan panjang dan wilayah kerjanya, diharapakan dapat melakukan surveilans dan pemantauan lebih teliti lagi dalam mencegah dan mendeteksi penularan Zika maka setiap penumpang/abk kapal yang masuk ke Indonesia diberikan health alert card di setiap pintu masuk pelabuhan panjang dan wilayah kerjanya terutama pada kapal yang datang dari negara Singapura.
Bentuk kartunya sederhana. Ada peringatan yang memberikan informasi, bahwa apabila dalam waktu 10 hari anda di rumah, anda mengalami demam dengan ciri-ciri demam tinggi, ada ruam atau bercak pada kulit, maka segera melapor ke fasilitas kesehatan yang ada seperti Puskesmas atau rumah sakit Pemberian health alert card akan lebih baik dalam memonitor penumpang yang diduga terinfeksi virus Zika selain dengan dilakukan screening dan pemeriksaan melalui thermal scanner. Penggunaan thermal scanner sendiri baru akan lebih optimal bila dilakukan kepada orang yang terinfeksi apabila sudah masuk kedalam masa inkubasi dari virus Zika yaitu 7-10 hari.
RISVANARIAH
BalasHapusNPM : 16410057P
Kota Metro adalah Kota yang terdiri dari 5 Kecamatan (Metro Utara, Metro Timur, Metro Pusat, Metro Selatan dan Metro Barat) dengan jumlah penduduk 150.950 jiwa. Di Kota Metro terdapat 11 Puskesmas, salah satunya adalah Puskesmas Iringmulyo yang terletak di Kecamatan Metro Timur Kota Metro dengan jumlah penduduk 13.560 jiwa. Pada saat itu terjadi lonjakan penyakit Disentri di kota Metro, tapi yang terbanyak di wilayah Puskesmas Iringmulyo. Pada bulan januari 2016 penyakit disentri tersebar di usia 1-4 tahun (35%), usia 5-9 tahun (20%) dan usia lebih dari 45 tahun (30%) dan diikuti oleh golongan umur lainya. Penyakit Disentri adalah penyakit saluran cerna dengan feses mengandung darah tanpa lender penyebabnya adalah bakteri shigella yang menyebar ke makanan dan minuman yang tercemar. Penderitanya harus segaera mendapat asupan cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan segera mendapat penanganan dokter. Pola hidup yang tidak sehat, buang air besar sembarangan, tidak cuci tangan saat mau makan, makan makanan yang kotor, serta tidak menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal inilah penyebab terjadinya penyakit disentri.
NOPRI DWI SAPUTRA
BalasHapusNPM: 16410049P
HADIR
Dwi winda puspita sari
BalasHapusNPM: 16410038P
Hadir
lingkungan saya permasalahan kesehatan masyarakat penyakit menular yg paling banyak ditemui yaitu TBC. Dari data yg ada dari bulan Januari-September 2016 sebanyak kira-kira 309 pasien dimana pnyakit yg paling sering saya jumpai yaitu TBC dan terbanyak pada bulan mei-juli yaitu 91 kasus.
BalasHapusTBC adalah penyakit infeksi disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. selain karena bakteri menjadi penyebab utama, faktor lingkungan yang lembab, kurangnya sinar matahari pada ruangan, dan kurangnya sirkulasi udara juga sangat berperan dalam penyebaran bakteri mikrobakterium tuberkulosa ini sehingga sangat mudah menjangkiti bagi orang yang hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat.
menurut saya penyebaran TBC masih menjadi penyakit yg paling sering kita jumpai. tenaga kesehatan untuk gencar melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit-penyakit yang berbahaya salah satunya TBC agar tingkat pengetahuan masyarakat tentang bahaya penyakit bisa lebih baik dan meminimalisir angka kejadian TBC.
Yunita fitriani
BalasHapusBerdasarkan distribusi dan frekuensi tbc dibagi tiga yaitu:
Menurut orang,menurut tempat menurut waktu.
1.Menurut orang
Pada umumnya penyakit ini banyak menyerang orang dewasa diwilayah kerja saya dengan jumlah penduduk sekitar 2150 jiwa penyakit menular seperti TBC ada 10 orang.
2.Menurut tempat
Berdasarkan tempat penyskit tbc dapat terjadi dimana saja baik didaerah perkotaan maupun diperdesaan.
3.Menurut waktu
Berdasarkan waktu TB selama priode januari sampai oktober 2016 sedikitnya 710 warga terkena penyakit TB.
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa TB tidak memiliki waktu yang tepat kapan perkembangannya ataupun kapan melonjaknya.penderita TB dapat disebabkan oleh gaya hidup seperti kebiasaan merokok,alkohol dll.tempat berkembangnya penyskit TB didaerah pekerja2 pabrik dalam penanganannya penyskit TB dilakukan dengan cara TB PARU lebih kurang 6 bulan dengan rawat jslan setelah selesai pengobatan 6 bulan kalau sudah sembuh atau belum dilanjutkan 3 bulan lagi.
Nama : Devie Adriana Indhasyari
BalasHapusNPM : 16 410 035P
KONVERSI TAHUN 2016-2017
Di Indonesia penyakit Demam Berdarah (DBD) menjadi masalah kesehatan masyarakat karena jumlah penderitanya tinggi dan penyebarannya yang semakin luas, terutam dimusim hujan.
Data menunjukkan peningkatan DBD ini terjadi juga di Kabupaten Pringsewu, terutama di wilayah kerja UPT Puskesmas Banyumas. Peningkatannya pun cukup signifikan.
Prevalensi DBD yang terjadi di tahun2015 diwilayah kerja UPT Puskesmas Banyumas adalah sebesar 0,13% atau 25 kasus dari jumlah penduduk yang ada yaitu 19.608 jiwa. Adanya kenaikan 0,114% dari tahun 2014 dimana prevalensi DBD pada tahun 2014 adalah sebesar 0,016% atau 3 kasus dengan jumlah penduduk 19.118 jiwa.
Dari peningkatan prevalensi yang terjadi di tahun 2015 ini terlihat distribusi penyebarannya terjadi merata pada semua jenis kelamin dan usia yang ada pada penduduk di sana.
Berdasarakan distribusi tempat pada tahun 2014 hanya terjadi pada 2 pekon saja dari 11 pekon yang ada, yaitu Banyumas dan Sinar mulya.
Sedangkan di tahun 2015 meningkat menjadi 5 pekon, dari 2 pekon ditahun 2014 ditambah dengan pekon Banyu urip, Mulyo rejo dan Banjarejo. Begitupun Distribusi waktu hanya dalam hitungan minggu saja DBD ini menular dan menyebar di 5 pekon dalam Wilayah kerja UPT Puskesmas Banyumas tersebut.
EKO TRIONO
BalasHapusNPM: 16410039P
HADIR
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusYunita fitriani
BalasHapusBerdasarkan distribusi dan frekuensi tbc dibagi tiga yaitu:
Menurut orang,menurut tempat menurut waktu.
1.Menurut orang
Pada umumnya penyakit ini banyak menyerang orang dewasa diwilayah kerja saya dengan jumlah penduduk sekitar 2150 jiwa penyakit menular seperti TBC ada 10 orang.
2.Menurut tempat
Berdasarkan tempat penyskit tbc dapat terjadi dimana saja baik didaerah perkotaan maupun diperdesaan.
3.Menurut waktu
Berdasarkan waktu TB selama priode januari sampai oktober 2016 sedikitnya 710 warga terkena penyakit TB.
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa TB tidak memiliki waktu yang tepat kapan perkembangannya ataupun kapan melonjaknya.penderita TB dapat disebabkan oleh gaya hidup seperti kebiasaan merokok,alkohol dll.tempat berkembangnya penyskit TB didaerah pekerja2 pabrik dalam penanganannya penyskit TB dilakukan dengan cara TB PARU lebih kurang 6 bulan dengan rawat jslan setelah selesai pengobatan 6 bulan kalau sudah sembuh atau belum dilanjutkan 3 bulan lagi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDESY YUANITA
BalasHapusNPM : 16410034 P
HADIR
Kasus penyakit menular pada RSUDAM prov lampung tercatat dalam 10 penyakit terbesar terbanyak salah satunya adalah diare. Dimana jumlah pasien yang berkunjung berobat ke RSUDAM dalam periode satu tahun pada tahun 2014 berkisar 5400 orang. Menurut data dari sub bag PPL RSUDAM tercatat 956 orang pasien terindikasi diare. Jika dipersentasikan terdapat 18% RSUDAM melakukan perawatan terhadap pasien penderita diare dalam kurun waktu satu tahun.
penyebabnya adalah bakteri shigella yang menyebar ke makanan dan minuman yang tercemar. Penderitanya harus segaera mendapat asupan cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan segera mendapat penanganan dokter. Pola hidup yang tidak sehat, buang air besar sembarangan, tidak cuci tangan saat mau makan, makan makanan yang kotor, serta tidak menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
LUSI DELVIA. Npm 16410045p HADIR PAK
BalasHapusBersama ini diinformasikan mengenai gambaran epidemiologis salah satu penyakit menular yang ada di Kota Metro, yaitu Diare
BalasHapusData bersumber dari Seksi P2, Program Penanggulangan Diare TH 2015 Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari data yang diperoleh, terdapat Angka kesakitan Diare per Puskesmas yaitu ; Puskesmas Yosomulyo: 615, Puskesmas Iringmulyo:374, Puskesmas Banjarsari: 236, Puskesmas Bantul:274, Puskesmas gnjaragung:96,Puskesmas Metro:267, Pukesmas Mulyojati: 172, Puskesmas Karangrejo: 201, Puskesmas Purwosari:236, Pukesmas Yosodadi: 226, Pukesmas Tejoagung:171,Total untuk Kota Metro ; 2868
Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa untuk angka penemuan kesakitan diare teringgi terdapat di Puskesmas Yosomulyo dengan 615 kasus, sedangkan yang terendah di Puskesmas Ganjaragung, 96 kasus
Untuk proporsi berdasarkan umur
0-< 1 Th : 187
1-4 Th : 784
> 5 Th : 1933 kasus
dan Proporsi angka kesakitan Diare berdasarkan jenis kelamin
Laki-laki : 1326
Perempuan : 1542
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk kasus diare di tahun 2015, usia diatas 5 th lebih banyak yang mengalami kesakitan diare,
sedangkan menurut jenis kelamin pada tahun tersebut wanita lebih banyak yang mengalami gangguan sakit diare dibandingkan dengan laki laki
DWI KARTINI
BalasHapus16410037P
Distribusi frekuensi penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Infeksi saluran pernapasan akut salah satu penyebab kematian utama balita dan anak dinegara berkembang. Di Indonesia proporsi kematian bayi akibat ISPA adl 29,5% dan sekitar 60%-80% kematian ISPA terjadi akibat pnemonia (skitar thn 1995). Disaat cuaca tak menentu seperti sekarang yg terjadi dapat memperbanyak kasus ISPA diindonesia, karna faktor iklim yg tak menuntut membuat daya tahan tubuh menurun kurangnya vitamin dan asuran energi yg tak memadai dapat membuat seseorang dapat dengan mudah terkena penyakit salah satunya ISPA.
Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi penyakit ISPA pada balita yg brobat di klinik pratama rawat inap santosa Kotabumi Lampung utara pada Bulan july-sepetember 2016,telah dilakukan penilaian deskriptif dgn desain case series. Populasi yaitu semua balita yg berobat di klinik pratama rawat inap santosa dgn 9 kasus penyakit dgn jumlah anak 68 orang. Sampel sebagian dari populasi yaitu 34 kasus. Teknik pengambilan sampel dilakukan dgn cara system random sampling. Data di diperoleh dari kartu berobat ke Klinik Pratam Santosa selama Bulan july-september 2016. Penderita ISPA yg paling banyak ditemukan pada kelompok balita yaitu 29 orang (85,2%), jenis kelamin perempuan sebanyak 20 orang (58,8%). Balita yg paling banyak menderita ispa menurut waktu yaitu Bulan july 15 kasus (44,1%).
Dengan begitu kita harus tingkatkan sistem kekebalan tubuh kita dgn cara menjaga kesehatan diri kita dan lingkungan dgn cara mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas,makan makanan yg bergizi dgn 4sehat 5sempurna, bila perlu minum vitamin.
DWI KARTINI
BalasHapus16410037P
Distribusi frekuensi penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Infeksi saluran pernapasan akut salah satu penyebab kematian utama balita dan anak dinegara berkembang. Di Indonesia proporsi kematian bayi akibat ISPA adl 29,5% dan sekitar 60%-80% kematian ISPA terjadi akibat pnemonia (skitar thn 1995). Disaat cuaca tak menentu seperti sekarang yg terjadi dapat memperbanyak kasus ISPA diindonesia, karna faktor iklim yg tak menuntut membuat daya tahan tubuh menurun kurangnya vitamin dan asuran energi yg tak memadai dapat membuat seseorang dapat dengan mudah terkena penyakit salah satunya ISPA.
Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi penyakit ISPA pada balita yg brobat di klinik pratama rawat inap santosa Kotabumi Lampung utara pada Bulan july-sepetember 2016,telah dilakukan penilaian deskriptif dgn desain case series. Populasi yaitu semua balita yg berobat di klinik pratama rawat inap santosa dgn 9 kasus penyakit dgn jumlah anak 68 orang. Sampel sebagian dari populasi yaitu 34 kasus. Teknik pengambilan sampel dilakukan dgn cara system random sampling. Data di diperoleh dari kartu berobat ke Klinik Pratam Santosa selama Bulan july-september 2016. Penderita ISPA yg paling banyak ditemukan pada kelompok balita yaitu 29 orang (85,2%), jenis kelamin perempuan sebanyak 20 orang (58,8%). Balita yg paling banyak menderita ispa menurut waktu yaitu Bulan july 15 kasus (44,1%).
Dengan begitu kita harus tingkatkan sistem kekebalan tubuh kita dgn cara menjaga kesehatan diri kita dan lingkungan dgn cara mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas,makan makanan yg bergizi dgn 4sehat 5sempurna, bila perlu minum vitamin.
Paradisya Revialdafia
BalasHapusNPM : 16410051P
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi ancaman bagi warga hampir di semua daerah di musim penghujan. Salah satunya terdapat di kabupaten Lampung Timur yang berpenduduk 1008797 yang terdiri dari jumlah perempuan 492718 dan jumlah laki-laki 516097 ini masih aman dari penyakit DBD, menyusul merebak penyakit akibat gigitan nyamuk ini pada sejumlah daerah di Indonesia.
Demam Berdarah Dengue atau DBD di wilayah Lampung Timur masih bisa di atasi, artinya aman atau masih jauh dari meresahkan, karena setiap terjadi kasus DBD di daerah ini, segera dilakukan penanganannya.
Wilayah Lampung Timur dari indikator Insidence Rate atau jumlah penderita DBD yang meninggal dari seluruh penderita DBD di suatu wilayah yang ditetapkan sebesar 51 per 100.000, pada tahun 2014 insidence ratenya hanya 18 per 100.000 dengan jumlah kasus DBD 187 dan angka kematian 0.
Tahun 2015, insidence ratenya 26 per 100.000 dengan jumlah kasus 264, angka kematian 0 dan pada Januari tahun 2016 kasusnya hanya 33 dengan angka kematian 0. Artinya dari indikator incidence rate itu, wilayah Lampung Timur masih aman, walaupun begitu masyarakat harus tetap waspada terhadap wabah tersebut.
Persebaran wilayah endimis DBD di Lampung Timur, di antaranya, Kecamatan Sekampung Udik, Batanghari, Sekampung, Melinting, Purbolinggo, Pekalongan dan Kecamatan Way Jepara.
Meskipun terbilang aman, langkah pencegahan DBD terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Lampung Timur, antara lain melalui sosialisasi kepada masyarakat agar berpola hidup sehat dan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan sosialisasi 3M Plus, yaitu menguras atau membersihkan tempat-tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air dan mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk plus menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air.
Kasus Penyakit Menular pada RSU Metro Penyakit Demam Berdarah Dengue termasuk dalam 10 besar penyakit dimana pada data tahun 2015 jumlah kasus sebanyak 603 dari jumlah 17732 kasus penyakit, dengan Persentase kasus 3,40% dari jumlah kasus penyakit yang ada. Dimana rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan lanjutan yang melayani kunjungan pasien dari berbagai wilayah termasuk wilayah kabupaten disekitarnya Sehingga kendala kami dalam menghitung jumlah populasi dan luas wilayahnya. Dimana kunjungan pasien dengan kasus DBD meningkat biasanya di waktu musim hujan sekitar mulai bulan November hingga Maret. Penemuan kasus dilaporkan / koordinasi dengan pihak terkait melalui puskesmas ataupun dinas Kesehatan, Namun tingginya kasus dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan Perilaku masyarakat yang kurang sadar akan Pola Hidup Sehat, serta Wilayah Metro merupakan daerah Transit dan Kota Pendidikan dengan mobilisasi Penduduk yang Tinggi, dimana seringnya pasien terpapar dengan kasus DBD di area tempat tinggal/ tempat kerja sebelum ke Metro. Penangan Kasus sudah sesuai standar dengan baik. Peran aktif RS dan Dinas Kesehatan beserta Puskesmas/ Jejaring dibawahnya sangat aktif dalam menekan angka kasus DBD melalui Program Penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M, Abatisasi, Peran Jumantik, dan Program Kebersihan Lingkungan ( Jum’at Bersih) dengan Pihak terkait Lainnya beserta masyarakat. Tak terlepas pula peran aktif Dinkes & jaringan melalukan kegiatan PSN dan Fogging untuk memutus rantai penularan kasus pada daerah yang terjangkit kasus. Demikianlah sedikit gambaran sepintas kondisi Kasus Penyakit menular.
BalasHapusANDRI SAPUTRA
16410027P
Lusi delvia. NPM 16410045p. Puskesmas batu brak berada di kecamatan batu brak kabupaten lampung barat mempunyai jumlah penduduk 14.350 jiwa, ada berbagai macam penyakit menular seperti : TB paru, diare, typoid dan ispa. kasus diare tahun 2016 terdapat 36 kasus ini disebabkan karna faktor makanan yg tidak higienis dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk cuci tangan, dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai cara berprilaku hidup bersih dan sehat.
BalasHapusAyu Nuryatama
BalasHapus16410030P
Puskemas Hanura kabupaten pesawaran mempunya 10 desa wilayah kerja dengan jumlah penduduk 35740 jiwa.
Desa Lempasing adalah satu wilayah kerja yang jumlah penduduk terbanyak yaitu 2115 jiwa dan juga dengan kasus malaria terbanyak.
Pemyakit malaria adalah penyakit yang dibawa dan ditularkan oleh nyamuk anopheles. Dimana sebanyak 209 orang tercatat positif malaria sejak januari 2016 hingga sekarang.
Malaria adalah penyakit yang dibawa oleh nyamuk yang kebanyakan berada di daerah rawa pesisir pantai. Petugas telah mensosialisasikan pencegahan dan penularan malaria dan disertai dengan pembagian abate dan pembagian kelambu untuk ibu hamil.
fricilia janeva
BalasHapusnpm 16410041
Distribusi dan Frekuensi penyakit typoid
typoid adalah penyakit yang penyebarannya melalui saluran cerna ( mulut, esofagus, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dstnya). S typhi masuk ke tubuh manusia bersama bahan makanan atau minuman yang tercemar. Cara penyebarannya melalui muntahan, urin, dan kotoran dari penderita yang kemudian secara pasif terbawa oleh lalat (kaki-kaki lalat).
1)Menurut Orang
Pada umumnya penyakit ini lebih banyak menyerang anak-anak dibandingkan orang dewasa. Di tempat kerja terdapat 14 kasus typoid pada anak-anak dan 5 pada orang dewasa pada bulan agustus dan 17 kasus typoid pada anak-anak, 8 kasus typoid orang dewasa pada bulan september.
2)Menurut Tempat
Berdasarkan tempat penyakit typoid lebih sering terjadi pada orang yang berada di lingkungan yg kurang menjaga kebersihan sehingga adanya hinggapan lalat ( lipas dan tikus) yang akan menyebabkan demam tifoid.
3)Menurut Waktu
Berdasarkan waktu penyakit typoid Menurut keterangan dr. Arlin Algerina, dari RS Internasional Bintaro, Di Indonesia, diperkirakan antara 800 – 100.000 orang terkena penyakit tifus atau demam tifoid sepanjang tahun. Demam ini terutama muncul di musim kemarau dan konon anak perempuan lebih sering terserang, peningkatan kasus saat ini terjadi pada usia dibawah 5 tahun.
Berdasrkan data tersebut dapat dilihat bahwa penyakit typoid lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa.penyakit typoid lebih disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan terutama kebersihan makanan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusCindy silvana
BalasHapusNPM:16410068P
Puskesmas Batu Brak adalah slaah satu Puskesmas yang berada di Lampung Barat.Di Puskesmas Batu Brak terdapat 14.350 jiwa
Dari sekian jumlah jiwa dipuskesmas batu brak,ada beberapa penyakit menular diantaranya TB,Diare,thypoid dll.
Dan salah 1 nya diantara beberapa penyakit menular di pkm batu brak ada beberapa jiwa yang terkena penyakit TB yaitu ditahun 2016 ini terdapat 9 jiwa yang terserang penyakit Tb..ini terbukti bahwa adanya penurunan pasien yang terserang penyakit Tb,dikarnakan ditahun 2015 yang terserang penyakit TB ada 12 jiwa.
Penyakit TB ini tentu perlu pelayanan yang lebih khusus hal ini didukung oleh tenaga kesehatan yang sudah terlatih.
Jika penyakit TB tidak dilayani dgn khusus dapat mengakibatkan komplikasi dan fatal bila dibiarkan tanpa diobati. Pengobatan dilakukan dengan OAT atau Obat Anti Tuberkulosis, penderita harus menjalani pengobatan dengan teratur. Pengobatan yang tidak teratur atau tidak sampai selesai dapat menimbulkan terjadinya resistensi/kekebalan terhadap kuman TB. Bila sampai terjadi resistensi kuman TB, maka akan lebih sulit lagi pengobatan yang harus diberikan.
Agar tidak terjadi kenaikan kembali,petugas Puskesmas Batu Brak sering melakukan penyuluhan tentang penyakit menular,seperti penyakit TB.penyuluhan yang biasanya diberikan oleh penduduk Kec.Batu Brak ini salah 1 nya ialah:
•Dengan menjelaskan beberapa gejala TB :
1.batuk yg tidak sembuh2 lebih dari 2-3 minggu
2.demam
3.berat badan turun
4.keluar keringat dingin dimalam hari dan
5.terkadang batuk bercampur darah
•Dan biasa nya TB bisa menularkan dengan cara:
1.Batuk atau bersinnya penderita TB. Kuman akan tersebar melalui udara dalam bentuk percikan ludah (droplet infection)
2.seseorang akan tertular penyakit TB ketika menghirup udara yang mengandung kuman tersebut ketika bernafas, apalagi jika orang tersebut belum mendapatkan vaksinasi BCG.
•Penyakit TB dapat dicegah dengan melakukan:
1.Melakukan imunisasi BCG sebanyak 1 kali ketika bayi berumur 2 bulan
2.Perhatikan kebersihan rumah
3.Jangan dibiasakan meludah di sembarang tempat
4.Segera periksa ke Puskesmas jika ditemukan tanda-tanda TBC
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: yana riana
BalasHapusNom: 16410070.p
Bismilahirohmanirohim....
Pak saya bekerja di puskesmas krui pesisir barat di thn 2016 ini terhitung dari bln januari s/d oktober ini ada 16 kasus DBD 2 di antaranya meninggal dunia,
Sedikit saya rangkum untuk pengertian, pengobatan dan pencegahanya,mari kita simak:
Demam dengue atau yang dikenal secara umum oleh masyarakat Indonesia sebagai demam berdarah merupakan penyakit yang dapat membuat suhu tubuh penderita menjadi sangat tinggi dan
pada umumnya disertai:
1.sakit kepala
2.nyeri sendi
3.otot dan tulang
4.nyeri dibagian belakang mata.
Menurut data yang dihimpun oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2013, telah terjadi 112.511 kasus demam dengue di 34 provinsi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, tercatat ada 871 penderita yang meninggal dunia.
Pada tahun 2014, kasus demam dengue di Indonesia mengalami penurunan. Menurut data yang dikumpulkan hingga pertengahan Desember 2014, telah terjadi 71.668 kasus dengan 641 orang di antaranya meninggal dunia.
√ saran pengobatan yang umumnya diberikan oleh dokter adalah:
*Banyak beristirahat
*Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi (terutama untuk mengganti cairan tubuh yang terbuang akibat gejala demam tinggi dan muntah-muntah)
*Mengonsumsi parasetamol dan acetaminophen untuk meredakan demam dan nyeri
*Berhenti menjalani aktivitas untuk sementara waktu sampai tubuh benar2 sehat
√ Berikut ini cara-cara menghindari diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictussebagai perantara virus dengue:
*Mensterilkan ruangan rumah dengan pembasmi serangga yang bisa dibeli bebas di pasar atau apotek
*Berkoordinasi dengan warga lingkungan tempat tinggal untuk melakukan fogging guna membasmi sarang nyamuk
*Bergotong royong bersama para tetangga untuk membersihkan selokan2
*serta membuang sampah-sampah yang bisa menampung air sebagai media bertelur oleh nyamuk
*Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik2 nyamuk mati
*Menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media2 kecil penampung air lainnya yang ada di rumah Anda
*Memasang kawat antinyamuk diseluruh ventilasi rumah
*Memasang kelambu diranjang tidur *Memakai losion antinyamuk
Itu sekilas gambaran dari puskesmas kami pak semoga unt bln dpn atau ditahun2 berikutnya tdk ada lg kasus dbd,malaria ataupun penyakut menular lainnya....(amien)
RINI AFRITA
BalasHapusNOM. 16410054P
HADIR
Rr septy marwatinibgsih
BalasHapusNpm 16410059P
Penyebab dbd adalah virus dengue terdiri dr 4 serotipe.Ke 4 tipe ini telah di temukan di berbagai wilayah indonesia.Masa inkubasi berkisar 4-7 hari
Fase kritis adalah saat suhu turun antara hari ke 4 dan 5.Resiko terjadinya syok meningkat (keringat banyak,gelisah,ujung kaki dan tangan dingin dan dpt menjadi fatal)
penyakit dbd ditularkan oleh nyamuk Aides aegypti.Tempat berkembangbiakan utama adalah tempat tempat penampungan air berupa genangan air yg tertampung di suatu tempat atau di sekitar rumah dan tempat2 umum .
Aktifitas menggigit biasanya mulai pagi sampai petang hari dg 2 puncak aktifitas antara pukul 09.00-10.00 dan 16.00-17.00.Definisi kasus klinisdemam berdarah dengue:
Kriteria klinis:demam mendadak
inggi 2-7 hari,manifestasi perdarahan, gangguan sirkulasi
Kriteria laboratorium:trombosit <100.000,hemokonsentrasi(kenaikanHT>20%)
Derajat beratnya penyakit dbd
Derajat 1:demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan adalah uji tourniquet.
Derajat2:disertai perdarahan spontan pada kulit,gusi,epistaksis,atau perdarahan lain nya.
Derajat3:kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lambat dan tekanan darah menurun.
Derajat 4:syok berat.
Dari hasil data yg ada untuk periode januari sampai april 2015 di Rsbhayangkara terdapat 35 kasus dbd
Berdasarkan kelompok umur usia 5-7 tahun merupakan penderita terbanyak dengan kasus 17 orang(50%).
Prioritas masalah ditujukan pada perawatan dan pengobatan untuk pasien dengan dbd.
Dari data yg ada kasus di peroleh ada sebagian besar penderita bertempat tinggal du daerah kemiling .
Dari bulan hanuari-april 2015 kasus dbd terbanyak terjadi pada bulan januari dan pebruari 2015.
Dwi winda puspita sari
BalasHapusNPM:16410038P
Frekuensi dan distribusi penyakit cacar air
Cacar air (varicella chickenpox) adalah salah satu infeksi virus menular yang sering timbul dan menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik2 kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng yang menimbulkan rasa gatal.
Berdasarkan distribusi penyebaran penyakit ada tiga hal pokok yaitu
1. Menurut orang
Virus varicella zoster ditemukan pada tahun 1995 dengan manusia sebagai salah satu satunya reservoir. Tidak terdapat perbedaan jenis kelamin maupun ras, sekitar 50% kasus ini terjadi pada anak anak usia 5-9 tahun, banyak pula terjadi pada usia 1-4 tahun dan 10-14 tahun. Tidak jarang juga kasus ini terjadi pada usia diatas 45 tahun, karena insiden ini akan meningkat pada penderita dengan sistem imun yg rendah.
2. Menurut tempat
Berdasarkan tempat cacar air dapat terjadi dimana saja baik didaerah perkotaan maupun dipedesaan.
3. Menurut waktu
Berdasarkan waktu cacar air menurut data dirumah sakit bhayangkara selama periode januari hingga september 2016, sekurangnya ada 38 penderita. Yang dimana pada Bulan agustus dan september banyak anak anak yang dirawat dengan kasus ini. Dimana pada Bulan agustus ada sebanyak 9 penderita, dan Bulan september ada 6 penderita.
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa cacar air tidak memiliki waktu yang tetap kapan perkembangan ataupun kapan melonjaknya penderita cacar air karena cacar air dapat terjadi pada waktu kapan saja baik musim kemarau maupun hujan.
NAMA: BELLA NITIA PELGA
BalasHapusNPM: 16410031P
Distribusi penyakit ISPA,dibagi tiga yakni menurut orang, menurut tempat, dan menurut waktu.
1).Menurut Orang
Puskesmas Penengahan merupakan puskesmas yang ada di kecamatan Penengahan dengan jumlah penduduk sebesar 38.667,yang terdiri dari 19.649 laki-laki dan 19018 perempuan.
2).Menurut Tempat
ISPA sebagai penyakit menular tidak mengenal batas wilayah, bisa menular dari satu orang ke orang lain, dan dapat menyebar dalam keluarga, kelompok masyarakat, negara bahkan antar negara.
3).Menurut Waktu
ISPA merupakan salah satu penyakit menular yang ada di kecamatan penengahan,berdasarkan data yang dihimpun oleh puskesmas penengahan tercatat 942 penderita ISPA pada tahun 2014 dan dan terjadi penurunan pada tahun 2015 menjadi 898 penderita ISPA.
Penemuan dini penderita ISPA dengan penatalaksanaan kasus yang benar merupakan strategi untuk mencapai dua dari tiga tujuan program pengendalian penyakit,yaitu: turunnya kematian karena pneumonia,turunnya penggunaan antibiotik dan obat batuk yang kurang tepat pada pengobatan penyakit ISPA).
Sigit Purbowo, 16410061P
BalasHapusGambaran Epidemologi penyakit menular ISPA Non-Pneumonia di Kota Metro yang mempunyai 11 Puskesmas, Data bersumber dari Seksi P2, Program Penanggulangan ISPA Non-Pneumonia TH 2015 Dinas Kesehatan Kota Metro , Prevalensi kasus ISPA Non-Pneumonia pada bulan Januari s/d Desember Tahun 2015 di Kota Metro adalah tertera pada tabel berikut ini:
Bulan Jumlah
Januari 1344
Februari 1787
Maret 836
April 657
Mei 195
Juni 577
Juli 331
Agustus 260
September 555
Oktober 239
November 280
Desember 429
Total kasus 7490
Sedangkan Angka kesakitan ISPA Non-Pneumonia per Puskesmas yaitu
Puskesmas Jumlah
Yosomulyo 1556
Yosodadi 1460
Karangrejo 370
Purwosari 387
Banjarsari 142
Ganjar Agung 552
Mulyojati 651
Bantul 1059
Tejo Agung 378
Iring Mulyo 757
Metro 178
Total kasus 7490
Sedangkan berdasarkan Kualifikasi Umur
Umur Jumlah dalam %
<1th 7
1-4 th 20
5-9 th 15
10-14 th 9
15-19 th 8
20-44 th 18
>45 th 23
Jumlah 100
Dari data diatas dapat di simpulkan behwa kasus ISPA Non Pneumonia pada tahun 2015 di kota Metro terjadi lonjakan kasus pada bulan januari sampai bulan Februari dan jumlah kasus ispa semakin menurun di bulan berikutnya. Sedangkan Distribusi Penyebaran penyakit ISPA Non Pneumonia paling banyak terjadi di Puskesmas Yosomulyo sedangkan yang terendah di Puskesmas Banjarsari. Kemudian distribusi berdasarkan kualifikasi Umur yang paling banyak terserang penyakit ISPA Non Pneumonia adalah yang sudah berumur lebih dari 45 tahun dengan angka 23%, sedangkan yang paling rendah berumur kurang dari 1 tahun dengan angka 7%.
RINI AFRITA
BalasHapusNPM.16410054P
HADIR
Puskesmas ogan lima kec. Abung barat di kab. Lampung utara mempunyai 14 desa.
Dimana Kasus penyakit menular di PUSKESMAS OGAN LIMA tahun 2015 adalah penyakit TBC dimana dari 18.810 jiwa terdapat 25 orang yang menderita positif TBC dan yang kontak langsung dengan petugas TBC ogan lima dan menggunakan obat paket.
Jadi frekuensi :
1. 25 penderita TB : 18.810 jiwa x 1000 = 1 kasus TB per 1000 pertahun
Atau
2. 25 penderita ÷ 18.810 jiwa x 100% = 0,13 % kasus TB pertahun
Frekuensi masih kecil tetapi frekuensi meningkatkan dari tahun 2014 yang hanya 14 kasus.
Distribusi : penyebaran peyakit TB di puskesmas ogan lima ada 3 kriteria ;
1. Sebaran menurut karakteristik orangnya
Dari 25 orang yang positif terjangkit kuman TB. 18 orang kasus baru 7 orang kasus kambuhan
A. 20 orang berjenis kelamin laki-laki (rata-rata semua perokok)
B. 5 orang perempuan (3 perokok)
Faktor usia rata-rata lebih dari 30 tahun dengan pendidikan rata-rata SD sehingga pola pikir mengganggap penyakit TB sebagai penyakit kutukan dan tidak mau memeriksakan kesehatannya ke puskesmas.
2. Sebaran menurut tempatnya
Dari 14 desa yang paling banyak terdapat di desa ogan lima 10 orang kasus baru dan 5 orang kasus kambuhan. Dimana wilayah desa yang paling luas dan penduduk yang paling padat sehingga pengaturan rumah yang ventilasinya kurang baik , daerahnya dekat dengan pasar dan pinggiran sungai yang masih kumuh dimana masih banyak prilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan, meludah dan batuk sembarangan.
3. Sebaran menurut waktunya
25 penderita rata-rata datang ke Puskesmas ogan lima setelah mengeluh batuk kadang disertai sesak lebih dari 2 minggu dan tidak sembuh. Dilakukan pemeriksaan dahak dengan BTA positif disertai hasil rontgen dari Rumah Sakit.
Evaluasi akhir tahun,
1. 2 orang mendapatkan pengobatan injeksi rifampisin (pasien meninggal)
2. 5 orang minum Obat Paket TB (OAT) lanjutan (pasien selesai dan pemeriksaan BTA ulang hasil negatif, dinyatakan sembuh tetapi perlu pemantauan)
3. 18 orang masih dalam pengobatan paket selama 6 bulan.
Selain pengobata yang dilakukan petugas kesehtan ogan lima juga melakukan home care untuk melakukan penyuluhan masalah pengetahuan dan prilaku masyarakat ( perilaku hidup sehat dan lingkungan yang bersih dan sehat) sehingga meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi TB.
Putu Suastike
BalasHapusNPM : 16410052P
Di wilayah kerja kami, yaitu puskesmas mercubuana kecamatan way kenanga kabbupaten tulang bawang barat terdapat 9 desa wilayah kerja dengan jumlah penduduk 19408 jiwa, ada berbagai macam penyakit menular seperti : TB paru, diare, typoid,dbd dan ispa. Dan salah 1 nya diantara beberapa penyakit menular di puskesmas mercubuana ada beberapa jiwa yang terkena penyakit dbd yaitu ditahun 2016 ini terdapat 11 jiwa yang terserang penyakit dbd.
Demam dengue atau yang dikenal secara umum oleh masyarakat Indonesia sebagai demam berdarah merupakan penyakit yang dapat membuat suhu tubuh penderita menjadi sangat tinggi dan
pada umumnya disertai:
1.sakit kepala
2.nyeri sendi
3.otot dan tulang
4.nyeri dibagian belakang mata.
Penyebab dbd adalah virus dengue terdiri dr 4 serotipe.Ke 4 tipe ini telah di temukan di berbagai wilayah indonesia.Masa inkubasi berkisar 4-7 hari
Fase kritis adalah saat suhu turun antara hari ke 4 dan 5.Resiko terjadinya syok meningkat (keringat banyak,gelisah,ujung kaki dan tangan dingin dan dpt menjadi fatal)
penyakit dbd ditularkan oleh nyamuk Aides aegypti.Tempat berkembangbiakan utama adalah tempat tempat penampungan air berupa genangan air yg tertampung di suatu tempat atau di sekitar rumah dan tempat2 umum .
Aktifitas menggigit biasanya mulai pagi sampai petang hari dg 2 puncak aktifitas antara pukul 09.00-10.00 dan 16.00-17.00.Definisi kasus klinisdemam berdarah dengue:
Kriteria klinis:demam mendadak.
Nama : nopri dwi saputra
BalasHapusNPM :1641004
Pada tahun 2015 jumlah kasus DBD di Kota Metro yang dilaporkan sebanyak 268 kasus DBD Positif, gambaran penyebaran kasus DBD tersebut tersebar di wilayah kerja puskesmas yang ada di Kota Metro dengan rincian sebagi berikut :
Puskesmas Tejo Agung ( 26 kasus), Puskesmas Yosodadi ( 38 kasus), Puskesmas Purwosari ( 8 kasus), Puskesmas Karangrejo (8 kasus), Puskesmas Mulyojati (19 kasus), Puskesmas Metro (39 kasus), Puskesmas SS.Bantul (10 kasus), Puskesmas Ganjar Agung (42 kasus), Puskesmas Banjarsari (8 kasus),Puskesmas Iring Mulyo (33 kasus), Puskesmas Yosomulyo (37 kasus)
Dari data kasus DBD tahun 2015 berdasarkan wilayah puskesmas di Kota Metro bahawa kasus DBD tertinggi berada diwilayah Puskesmas Ganjar Agung,Metro,Iring mulyo dan Yosomulyo.
Berdasarkan laporan kasus DBD di Kota Metro mulai mengalami peningkatan pada awal tahun dan akhir tahun.
Nama : Lusia Adriani Eliska
BalasHapusNPM : 16410046P
Distribusi dan Frekuensi penyakit Ispa di Indonesia
Infeksi saluran pernafasan akut atau sering disebut sebagai ISPA adalah terjadinya infeksi yang parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru.
Berdasarkan distribusi penyebaran penyakit :
Menurut orang : Karakteristik penduduk dengan ISPA yang tertinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun yaitu sebesar 25,8%.
Menurut tempat : Berdasarkan tempat ispa dapat terjadi dimana saja ISPA selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak di Indonesia.
Menurut waktu : Berdasarkan waktu Ispa yang terjadi di Klinik Bidan Maria Suroso selama periode September 2016, terdapat 45 balita mengidap ISPA. Dimana pada Bulan september banyak balita yang datang berobat dengan diagnosis ISPA dikarenakan bulan september merupakan bulan peralihan atau pancaroba dimana cuaca yang tidak menentu mengakibatkan jumlah balita pengidap ISPA meningkat.
Nama :Depi Pebriyanti
BalasHapusNpm : 16410033P
Pada masa ini penyakit HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit menular yang dimana penularan nya melalui hubungan seks bebas dengan berganti ganti pasangan. Diketahui dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan, Diwilayah Kabupaten Way Kanan masih terdapat beberapa masyarakat yang terkena penyakit menular tersebut, dimana sebagian besar usia diatas 30 tahun. Terkait dengan antisipasi penyakit tersebut DKWK bersama dengan instansi terkait secara berkala terus menerus mensosialisasikan bahaya penyakit HIV/AIDS kepada masyarakat disekitar, selain itu juga DKWK rutin melakukan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat n penderita itu sendiri. Sehingga dapat memutus tali rantai penyebaran penyakit yang beresiko tinggi tersebut.
NAMA: NURHAYATI
BalasHapusNPM : 16410050P
HADIR
Berhubung saya tidak bekerja di instansi Kesehatan maka saya disini mengambil data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisirb Barat seksi P2 Program Penanggulangan Penyaklit Menular dan data yang saya ambil menngenai kasus Diare.
Jumlah kasus Diare Kabupaten Pesisir Barat pada Tahun 2015 adalah 2556 kasus yang tersebar di 9 Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat dengan rincian sebagai berikut :
1. Puskesmas Bengkunat Belimbing : 381 kasus
2. Puskesmas Bengkunat : 283 kasus
3. Puskesmas Ngambur : 427 kasus
4. Puskesmas Biha : 237 kasus
5. Puskesmas Krui : 388 kasus
6. Puskesmas Karya Penggawa : 184 kasus
7. Puskesmas Pugung Tampak : 265 kasus
8. Puskesmas Lemong : 326 kasus
9. Puskesmas Pulau Pisang : 65 kasus
Dari data tersebut terdapat angka kesakitan diare tertinggi terletak di Puskesmas Ngambur sebanyak 427 kasus dan terrendah di Puskesmas Pulau Pisang sebanyak 65 kasus.
proporsi berdasarkan jenis kelamin didapat jumlah kasus diare pada perempuan 1416 kasus dan laki-laki 1140 kasus maka perempuan lebuh tinggi terkena penyakit diare dibandingkan laki-laki.
Rini Budiarti
BalasHapusNPM : 16410055P
Hadir
Distribusi dan frekuensi penyakit kusta di puskesmas mulya asri
Tahun 2014 :1 kasus
Tahun 2015 : 1 kasus
Tahun 2016 :2 kasus
Terjadi peningkatan jumlah kasus.sementara ini kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala penyakit kusta menjadi faktor penyebab terjadinya penigkatan kasus.
Diana Meiyanis
BalasHapus16410036P
HADIR... Maaf pak saya baru absen,dikarenakan didesa saya susah sinyal.
Tuberkolosisi (TBC/TB) adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TBC. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman mycobacterium tuberculosis ini pun tinggi. Menurut data pasien yang menderiya TBC di Puskesmas Bumidaya, Lampung Selatan untuk bulan januari – Oktober terdapat 11 org dari saspek 109 org. Jumlah target 36 org sampai bulan desember. Pasien TB rata – rata terjadi pada pasien usia produktif 30 -34 tahun terdapat 9 org, usia lanjut 2 org dan pada anak – anak 0 (kosong). Pencegahanya dengan surfei kontak setiap pasien BTA (positif) menggunakan masker agar tidak tertular selama 1 bulan pertama, sedangkan pencegahan pada pasen balita dengan suntik imunisasi BCG. Penyabab TBC terjadi pada pasien usia produktif kebanyakan karena perokok berat dan banyak karyawan yang bekerja diperusahan (PT).
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus