TOPIK : TRANSISI
EPIDEMIOLOGI
Pada abad ke-20 terjadi transisi epidemiologi dimana
terjadi perubahan pola penyakit di masyarakat yaitu dari penyakit menular atau
penyakit akut ke penyakit kronis atau penyakit tidak menular hal ini dilatar
belakangi oleh;
Setelah anda membaca dan memahami latar
belakang tersebut diatas, tuliskan pendapat anda mengapa ke-5 hal tersebut
merupakan latar belakang terjadinya transisi
epidemiologi dan berikan satu contoh perubahan penyakit yang terjadi.
Tuliskan pendapat anda pada kolom
komentar.
Keadaantransisi epidemiologi ini ditandai dengan perubahan pola frekuensi penyakit.Transisiepidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatandan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensipenyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidakmenular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gayahidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berartimeningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif
BalasHapusContoh transisi Epidemiologi
Penyakit infeksi seperti diare, diphteri, pertusis, campak, tetanus, dan malaria mengalami penurunan sedangkan
Penyakit degeneratif seperti jantung ,pembuluh darah, mengalami peningkatan
Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya.
BalasHapusKarena ke 5 hal tersebut merupakan Transisi epidemiologi yang bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya
BalasHapusContoh penyakit dihadapi Indonesia adalah tingginya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (Non-Communicable Disease). Sebut saja Hipertensi, Diabetes Mellitus, Penyakit Cardiovaskuler (CVD), Ischemic Heart Disese, PPOK, Kanker dan teman-temannya. Masalah utamanya adalah angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia sudah lebih tinggi daripada kematian akibat penyakit menular. pada tahun 1995 kematian akibat penyakit tidak menular sebesar 41,7 persen dan tahun 2007 meningkat menjadi 59,5 persen, ini yang tercatat di pelayanan kesehatan bagaimana dengan yang tidak tercatat ? Ini juga menjadi salah satu masalah PTM sekarang ini, pencatatan yang hampir tidak ada sama sekali di pelayanan kesehatan, sehingga sulit menentukan besaran masalahnya dan menentukan kebijakan di daerah maupun pusat.
Karena ke 5 hal tersebut merupakan awal mula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya.
BalasHapuscontoh transisi epidemiologi yaitu menurunnya penyakit - penyakit infeksi seperti diare, campak, tetanus, malaria dan sebagainya sedangkan penyakit - penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner mengalami peningkatan.
Karena : Transisi epidemiologi yang bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya
BalasHapusContoh penyakit dihadapi Indonesia adalah tingginya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (Non-Communicable Disease). Sebut saja Hipertensi, Diabetes Mellitus, Penyakit Cardiovaskuler (CVD), Ischemic Heart Disese, PPOK, Kanker dan teman-temannya. Masalah utamanya adalah angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia sudah lebih tinggi daripada kematian akibat penyakit menular. pada tahun 1995 kematian akibat penyakit tidak menular sebesar 41,7 persen dan tahun 2007 meningkat menjadi 59,5 persen, ini yang tercatat di pelayanan kesehatan bagaimana dengan yang tidak tercatat
M. Tio Ardianto
BalasHapusTransisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya.
contoh transisi epidemiologi yaitu penyakit - penyakit infeksi seperti diare, campak, tetanus, malaria dan sebagainya mengalami penurunan sedangkan penyakit - penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner mengalami peningkatan.
ke 5 hal tersebut merupakan latar belakang terjadiya teransisi epidimiologi karena transisi epidiomologi bermula dari suatu perubahan yang komplek dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyabab kematian dimana terjadi penurunan prefalesi penyakit infeksi ( penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi ( penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup,sosial ekonomoi dan meningkatnya umur harapan hidup . contohnya
BalasHapuspenyakit jantung koroner, diabetes melitus ,hipertensi,dll.
dari ke 5 hal tersebut merupakan latar belakang terjadiya teransisi epidimiologi karena transisi epidiomologi bermula dari suatu perubahan yang komplek dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyabab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi ( penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi ( penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup,sosial ekonomoi dan meningkatnya umur harapan hidup . contohnya
BalasHapuspenyakit jantung koroner, diabetes melitus ,hipertensi,dll.
Karena kelima latar belakang tersebut merupakan transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya.
BalasHapuscontohnya Di Indonesia, meskipun masih banyak penyakit menular seperti TBC dan malaria menjadi penyebab kematian yang utama tetapi pada abad ke-20 tren penyakit mulai diambilalih oleh penyakit tidak menular, seperti stroke, serangan jantung dan kanker yang disebabkan bawaan/keturunan, kecacatan akibat kesalahan proses kelahiran, maupun akibat pola hidup yang tidak sehat, seperti dampak dari konsumsi makanan serta minuman termasuk merokok, mengonsumsi alkohol, narkoba, obat-obat perangsang ataupun penenang, kurangnya olah raga, tipe pekerjaan yang banyak duduk, dan pola makanan berkolesterol tinggi serta kurang serat mulai banyak dilakukan oleh angkatan muda, terutama di perkotaan.
Dapat disimpulkan dari kelima hal diatas bahwa keadaan transisi epidemiologi ini ditandai dengan perubahan pola frekuensi penyakit. Transisi Epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksI /penyakit menular, sedangkan penyakit non infeksi /penyakit tidak menular justru semakin meningkat. Hal in terjadi dikarenakan seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, hypertensi, deabetes melitus serta penyakit lainnya.
BalasHapusContoh penyakit dari transisi Epidemiologi yaitu: Penyakit infeksi seperti : malaria, tetanus, diare, campak, pertusis, diphteri mengalami penurunan tetapi
Penyakit degeneratif seperti jantung ,pembuluh darah, mengalami peningkatan
Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam
BalasHapuspola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring denganberubahnya gaya hidup, sosialekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yangberarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif
Contoh transisi epidemiologi
Penyakit infeksi seperti : diare, diphteri, pertusis, campak, tetanus, dan malaria
mengalami penurunan
Penyakit degeneratif seperti : jantung koroner, hipertensi, DM, mengalami peningkatan
Karena : Transisi epidemiologi yang bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya
BalasHapusContoh penyakit dihadapi Indonesia adalah tingginya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (Non-Communicable Disease). Sebut saja Hipertensi, Diabetes Mellitus, Penyakit Cardiovaskuler (CVD), Ischemic Heart Disese, PPOK, Kanker dan teman-temannya. Masalah utamanya adalah angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia sudah lebih tinggi daripada kematian akibat penyakit menular. pada tahun 1995 kematian akibat penyakit tidak menular sebesar 41,7 persen dan tahun 2007 meningkat menjadi 59,5 persen, ini yang tercatat di pelayanan kesehatan bagaimana dengan yang tidak tercatat
Transisi Epidemiologi adalah keadaan yang ditandai dengan adanya perubahan dari mortalitas dan morbiditas yang dulunya lebih disebabkan oleh penyakit infeksi (infectious disease) atau penyakit menular (communicable disease) sekarang lebih sering disebabkan oleh penyakit-penyakit yang sifatnya kronis atau tidak menular (non-communicable disease) dan penyakit-penyakit degeneratif.
BalasHapusDunia medis mengenal penyakit degeneratif sebagai satu istilah yang digunakan untuk menjelaskan penyakit yang muncul akibat kemunduran fungsi sel tubuh, yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk. Adapun beberapa jenis penyakit yang masuk dalam kelompok penyakit degeneratif diantaranya adalah Diabetes melitus, Jantung koroner, Kardiovaskuler, Dislipidemia/kelainan kolesterol, dan sebagainya.
ransisi epidemiologi yang bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya
BalasHapusContoh penyakit dihadapi Indonesia adalah tingginya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular
Karena : Transisi epidemiologi yang bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya
BalasHapusContoh penyakit dihadapi Indonesia adalah tingginya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (Non-Communicable Disease). Sebut saja Hipertensi, Diabetes Mellitus, Penyakit Cardiovaskuler (CVD), Ischemic Heart Disese, PPOK, Kanker dan teman-temannya. Masalah utamanya adalah angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia sudah lebih tinggi daripada kematian akibat penyakit menular. pada tahun 1995 kematian akibat penyakit tidak menular sebesar 41,7 persen dan tahun 2007 meningkat menjadi 59,5 persen, ini yang tercatat di pelayanan kesehatan bagaimana dengan yang tidak tercatat
Transisi epidemiologi ditandai dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya.
BalasHapusKarena Kelima hal tersebut dapat menjadi faktor yang dapat mengubah pola/gaya hidup seseorang, cara menangani masalah kesehatan, serta faktor-faktor lain seperti lingkungan yang dapat mengakibatkan transisi atau perubahan pola penyakit.
BalasHapusContoh Kasus : Kalau dahulu banyak kasus diare, kolera, campak. Sedangkan sekarang lebih banyak penyakit2 seperti, Diabetes, Hipertensi, Penyakit Jantung koroner dll
Lailia, Hadir
BalasHapusdari ke lima hal tersebut merupakan latar belakang terjadiya teransisi epidimiologi karena transisi epidiomologi bermula dari suatu perubahan yang komplek dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyabab kematian dimana terjadi penurunan prefalesi penyakit infeksi ( penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi ( penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup,sosial ekonomoi dan meningkatnya umur harapan hidup . contohnya
penyakit jantung koroner, diabetes melitus ,hipertensi, kolesterol dll
Lima hal tersebut merupakan proses awal dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) semakin meningkat. Perubahan gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup ikut andil dalam perubahan-perubahan tersebut yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya.
BalasHapuscontoh transisi epidemiologi yaitu menurunnya penyakit - penyakit infeksi seperti diare, campak, tetanus, malaria dan sebagainya sedangkan penyakit - penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner mengalami peningkatan.
Lailia, Hadir
BalasHapusDari ke lima hal tersebut merupakan latar belakang terjadiya teransisi epidimiologi karena transisi epidiomologi bermula dari suatu perubahan yang komplek dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyabab kematian dimana terjadi penurunan prefalesi penyakit infeksi ( penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi ( penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup,sosial ekonomoi dan meningkatnya umur harapan hidup . contohnya
penyakit jantung koroner, diabetes melitus ,hipertensi, kolesterol dll
rushartini
BalasHapuskelima hal di atas mempengaruhi transisi edipediologi karena semua saling berpengaruh mulai dari masyarakat yang agriindustri,keberhasilan kb,dll.sehingga pola hisup atau kebiasaan masyarakatpun menjadi berubah sehingga jenis penyakit mulai dari menular mjd tdk menular.
contohnya penyakit degenerativ stroke..saat ini stroke spt penyakit trend di masyarakat .tidak hanya menyerang kaum menegngah ke atas juga masy bawah..hal ini sangat dipengaruhi gaya hidup yg salah yaitu makanan yang sarat lemak dengan diiringi tidak berolahraga teratur.
Karena kelima latar belakang tersebut merupakan transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya.
BalasHapuscontohnya Di Indonesia, meskipun masih banyak penyakit menular seperti TBC dan malaria menjadi penyebab kematian yang utama tetapi pada abad ke-20 tren penyakit mulai diambilalih oleh penyakit tidak menular, seperti stroke, serangan jantung dan kanker yang disebabkan bawaan/keturunan, kecacatan akibat kesalahan proses kelahiran, maupun akibat pola hidup yang tidak sehat, seperti dampak dari konsumsi makanan serta minuman termasuk merokok, mengonsumsi alkohol, narkoba, obat-obat perangsang ataupun penenang, kurangnya olah raga, tipe pekerjaan yang banyak duduk, dan pola makanan berkolesterol tinggi serta kurang serat mulai banyak dilakukan oleh angkatan muda, terutama di perkotaan.
dari lima hal yang melatar belakangi transisi epidemiologi yang dimaksud adalah perubahan distribusi dan faktor-faktor penyebab terkait yang melahirkan masalah epidemiologi yang baru. keadaan transisi epidemiologi ini ditandai dengan perubahan pola frekuensi penyakit.
BalasHapusTransisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat.
Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif. Misalnya penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi dan lain-lain.
Karena transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif. seperti contoh penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya.
BalasHapusKarena transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif. seperti contoh penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya.
BalasHapuslia septiana,hadir
BalasHapuskelima hal tersebut merupakan proses awal dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) semakin meningkat. Perubahan gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup ikut andil dalam perubahan-perubahan tersebut yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya.
contoh transisi epidemiologi yaitu menurunnya penyakit - penyakit infeksi seperti diare, campak, tetanus, malaria dan sebagainya sedangkan penyakit - penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner mengalami peningkatan.
Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya.contohnya Di Indonesia, meskipun masih banyak penyakit menular seperti TBC dan malaria menjadi penyebab kematian yang utama tetapi pada abad ke-20 tren penyakit mulai diambilalih oleh penyakit tidak menular, seperti stroke, serangan jantung dan kanker yang disebabkan bawaan/keturunan, kecacatan akibat kesalahan proses kelahiran, maupun akibat pola hidup yang tidak sehat, seperti dampak dari konsumsi makanan serta minuman termasuk merokok, mengonsumsi alkohol, narkoba, obat-obat perangsang ataupun penenang, kurangnya olah raga, tipe pekerjaan yang banyak duduk, dan pola makanan berkolesterol tinggi serta kurang serat mulai banyak dilakukan oleh angkatan muda, terutama di perkotaan Ini juga menjadi salah satu masalah PTM sekarang ini, pencatatan yang hampir tidak ada sama sekali di pelayanan kesehatan.
BalasHapuske-5 hal tersebut merupakan latar belakang terjadinya transisi epidemiologi karena transisi epidemiologi yang bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya
BalasHapuscontohnya penyakit transisi epidemiologi :
Penyakit degeneratif : pada jaman dahulu penyakit Diabetes Melitus sebagian besar yang mengidap adalah orang yang berusia lanjut, namun karena jaman sekarang sudah terjadi perubahan gaya hidup di masyarakat remaja bahkan anak-anak ada yang sudag terkena penyakit diabetes melitus, bukan hanya faktor keturunan namun sebagian besar itu semua terjadi karna pola makan dan gaya hidup yang salah
Penyakit infeksi : contohnya gonoroe yang di sebabkan oleh bakteri neisseria gonorhoe, karena perubahan gaya hidup masyarakat jaman sekarang, pemuda-pemudi yang melakukan pergaulan bebas penyakit ini bukan lagi penyakit yang asing di masyarakat.
ke lima poin yang telah disebutkan diatas menjadi latar belakang terjadinya transisi epidemiologi karena :
BalasHapusmemang telah terjadi pergeseran pola atau trend penyakit yang terjadi di masyarakat.
1 perubahan struktur masyarakat dari agraris ke industri , maka akan terjadi perubahan pola hidup, tingkat polusi , dampak lingkungan.
2. perubahan struktur penduduk ,penurunan anak usia muda dan meningkatnya usia harapan hidup, maka terjadi lonjakan jumlah dari segi kualitas maupun kwantitas pada penyakit degeneratif .
3. perbaikan sanitasi lingkungan. maka penyakit-penyakit infeksi menurun. sebaliknya penyakit tidak menular naik.
4 . peningkatan tenaga kerja wanita , maka akan lebih banyak wanita yang mengalami akibat dari pekerjaannya. misal : kecelakaan kerja pada wanita,.
5 . peningkatan pelanyanan kes : pada masa yang akan datang jenis-jenis penyakit akan di dominasi oleh penyakit akibat kecelakaan , beban kerja dll.
Ida Yulianty, Hadir
BalasHapusKarena ke Lima hal tersebut merupakan awal mula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, kolesterol dll.
contoh transisi epidemiologi yaitu menurunnya penyakit - penyakit infeksi seperti diare, campak, tetanus, malaria dan sebagainya sedangkan penyakit - penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner mengalami peningkatan.
Transisi epidemiologi adalah perubahan pola frekuensi penyakit.Transisiepidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatandan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensipenyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidakmenular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gayahidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berartimeningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif
BalasHapusContoh transisi Epidemiologi
Penyakit infeksi seperti diare, diphteri, pertusis, campak, tetanus, malaria dsb.
dari 5 hal yang melatar belakangi transisi epidemiologi yang dimaksud adalah perubahan distribusi dan faktor-faktor penyebab terkait yang melahirkan masalah epidemiologi yang baru. keadaan transisi epidemiologi ini ditandai dengan perubahan pola frekuensi penyakit.
BalasHapusTransisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat.
Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif. Misalnya penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi dan lain-lain.
Firdayunsari
BalasHapus14410026.P
JAWABAN
Ke 5 hal tersebut menjadi latar belakang terjadinya transisi epidiomologi karena hal2 tersebut berpotensi awal memunculnya spesifiksi pola-pola penyakit baru, contoh perubahan agraris ke industri keadaan lingkungan industri penuh dengan bahan kimia lingkungan hal baru seperti ini lah memunculkan penyakit baru.
Fenomena transisi kesehatan kini menjadi tantangan di dunia kesehatan Indonesia. Insiden penyakit tidak menular terus bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tetap tinggi. Di Indonesia juga terjadi kesenjangan sosial yang mencolok. Pada tingkat sosial ekonomi yang rendah, contoh penyakit infeksi seperti Tuberkulosis, Kusta, dan Diare. Penyakit menular lainnya, New Emerging Disease seperti Flu Burung dan SARS juga terus bermunculan, sedangkan penyakit lama, diantaranya Malaria, Kolera, dan Difteri, timbul kembali
1. Dari agraris ke industri jelas mempengaruhi karena pola hidup masyarakat nya pun berubah dari pola hidup yang bersifat kedesaan beralih ke perkotaan dan lebih banyak dipengaruhi industri, sehingga jenis penyakitnya pun susah diprediksi dan susah untuk dilakukan pencegahan dini. Contoh penyakit ginjal tiba-tiba ginjal tanpa diketahui penyebab dari awal, atau bahkan diabetes yang memiliki progres yang panjang, kanker karena pola makan yang cenderung kemasan pabrik dan tentunya mengandung senyawa yang mungkin berbahaya bagi tubuh, atau tanaman yang mulai diseprot dengan pembasmi serangga,
BalasHapus2. Usia muda menurun dan usia tua meningkat sehingga meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya
3. Dengan adanya perbaikan sanitasi itu jelas menurunkan penyakit yang disebab kan mikroba dan jelas berpengaruh terhadap penurunan penyakit menular.
4. Dengan meningkatnya tenaga kerja wanita secara tidak langsung meningkatkan penyakit tidak menular pada wanita, karena wanita menjadi kurang disiplin terhadap pola hidup sehat.
5. Peningkatan pelayanan kesehatan memberantas penyakit infeksi sehingga penyakit infeksi menurun, artinya penyakit menular menurun intensitasnya, dan epid memfokuskan kepada penyakit tidak menular.
Contoh, tetanus, sipilis sudah ada pencegahannya, tapi diabetes, jantung meningkat karena pola hidup yang industri, sementara tipe penyakit seperti ini tidak diketahui penyebab awalnya secara pasti di awal.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmenurut pendapat saya : karena kelima latar belakang tersebut adalah perubahan yg terjadi dalam pola kesehatan masyarakat kita sekarang, tapi malah menimbulkan penyakit lain seperti, penyakit jantung. penyakit DM, hypertensi dlln.
BalasHapusPerubahan struktur masyarakat dari agraris ke industi
BalasHapusPerubahan pola struktur masyarakat ,khususnya masyarakat Indonesia . bangsa Indonesia yang sementara membangun dirinya dari suatu Negara agraris yang sedang berkembang menuju masyarakat industry membawa kecenderungan baru dalam pola penyakit dalam masyarakat. Perubahan pola struktur masyarakat agraris ke masyarakat industry banyak member andil terhadap perubahan pola fertilitas ,gaya hidup,social ekonomi yang pada gilirannya dapat memacu semakin meningkatnya PTM. .
Perubahan struktur penduduk yaitu penurunana anak muda dan peningkatan juml pdd usia lanjut
Hal ini berdampak pada tingginya angka kematian didaerah tersebut dikarenakan struktur penduduk tua yang dominan
Perbaikan sanitasi lingk untuk menurunkan penyebaran penyakit menular
banyak penyakit menular yang telah mampu diatasi bahkan dibasmi berkat kemajuan teknologi dalam mengatasi masalah lingkungan biologis yang erat hubungannya dengan penyakit menular, sehingga munculnya masalah-masalah penyakit yg tidak menular. Karena penyakit tidak menular itu tdk diketahui penyebabnya dan tidak ada obatnya.
penyebab kematian utama masih merupakan penyakit menular.perubahan distribusi dan faktor-faktor penyebab terkait yang melahirkan masalah epodemiologi yang baru. Keadaantransisi epidemiologi ini ditandai dengan perubahan pola frekuensi penyakit.Transisiepidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatandan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensipenyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidakmenular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gayahidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berartimeningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantungkoroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya
Peningkatan tenaga kerja wanita karena emansipasi
Peningkatan tenagakerja wanita berdampak pada transisi epidemiologi. Salah satu contoh masalah pemberian asi kepada anak anak mereka. para ibu-ibu mengambil jalan pintas memberikan susu formula kepada anak-anak. Terutama bagi wanita pekerja, padahal mereka mengetahui bahwa asi adalah makanan yg terbaik untuk bayi. Hal ini dapat menimbulkan perubahan transisi epidemiologi
Peningkatan pelay kes memberantas penyakit infeksi dan meningkatkan umur harapan hidup
Transisi epidemiologi ini tidak lepas terjadi akibat adanya pembangunan dan teknologi kesehatan menyebabkan meningkatnya angka harapan hidup sehingga terjadi perubahan struktur umur penduduk ke struktur umur penduduk tua. Dan kerena penduduk usia lanjut rentan terhadap penyakit degeneratif maka angka prevalensi PTM juga meningkat.
Stroke merupakan salah satu bentuk nyata dari transisi epidemiologi, dimana peningkatan prevalensi stroke tidak dapat dipisahkan dari meningkatnya harapan hidup masyarakat. Peningkatan harapan hidup akan membawa dampak semakin besarnya populasi dalam risiko stroke. Laporan Departemen Kesehatan RI memperlihatkan bahwa umur harapan hidup penduduk Indonesia meningkat dari tahun ke tahun
Dimulainya refolusi di bidang industri maka di mulai pula refolusi atau perubahan penyakit hal ini di akibatkan karena perilaku manusia yang tidak dapat dikontrol dengan baik sehingga timbul permasalahan permasalahan baru dibidang kesehatan.
BalasHapus